Belakangan ini tema vintage dan oldfashion sedang menjamur dikalangan anak muda, salah satunya yakni tren penggunaan kamera analog. Memotret objek menggunakan kamera analog memberikan sensasi tersendiri.
Sensasi itu didapat dari proses untuk mendapatkan hasil foto yang dipotret menggunakan kamera jenis ini tidak dapat langsung dilihat. Pengguna kamera ini harus memproses hasil jepretannya dengan bahan kimia di dalam sebuah kamar yang gelap.
Sebelum kita lebih jauh membahas mengenai kamera analog, ada baiknya kita mengetahui terlebih dulu apa itu kamera analog.
Pengertian Kamera Analog
Secara harfiah kamera analog adalah kamera yang tidak memiliki “fungsi digital” kamera yang menangkap gambar dalam bentuk media film yang tidak memiliki sensor untuk membuat sebuah gambar digital.
Secara sederhana kamera analog adalah kamera yang digunakan memotret suatu object tapi tidak menghasilkan gambar digital.
Kelebihan dan Kekurangan Kamera Analog
Kamera manual (analog) memiliki beberapa kelebihan terutama pada harga yang jauh lebih murah jika kamu bandingkan dengan kamera digital dengan kualitas gambar yang sama.
Meskipun harga kamera ini tergolong murah, kamu tetap akan mengeluarkan biaya cukup banyak untuk membeli rol film untuk kamera ini.
Kamera analog dilengkapi dengan film seluloid berukuran 35mm, karena itu cahaya meng-cover lebih banyak area didalam gambar, daripada saat kamu menjepret menggunakan kamera digital.
Kekurangan terbesar yang dimiliki kamera jenis ini adalah kamu harus ingat atau bahkan mencatat semua pengaturan kamera terbaik, sebelum memotret gambar agar tidak lupa.
Bahkan untuk mendapatkan efek yang sesuai dari kamera ini kamu harus terus melakukan trial sampai benar-benar mendapatkan pengaturan yang sesuai.
Walaupun terkesan ribet dalam penggunaannya, kamera analog memiliki kelebihan sangat menonjol pada kualitas gambar yang dihasilkan.
Kualitas gambar yang diambil menggunakan kamera jenis ini sudah pasti sangat jernih. Oleh sebab itu masih banyak fotografer yang menggunakan kamera analog sebagai senjata mereka.
7 Kamera Analog Terbaik Untuk Pemula
Berikut adalah rekomendasi kamera analog dengan performa terbaik dan juga harga yang terjangkau untuk kamu.
1. Canon AE-1
Pertama kali hadir pada April 1976, Canon AE-1 jadi salah satu kamera manual tersukses di dunia. Dilengkapi dengan fitur Automatic Exposure dan shutter speed hingga 1/1000 detik.
Kamera ini bisa menggunakan beberapa lensa seperti Canon FD 50mm f/1.4 SSC dan FD 50mm f/1.8 SC. Dengan bobot yang cukup ringan yakni 590 gram, membuatnya masih nyaman dibawa kemana-mana.
Kamera ini sudah tidak diproduksi lagi. Jadi buat kamu yang tertarik dengan kamera ini hanya bisa membelinya dalam keadaan bekas.
Harga untuk kamera Canon AE-1 ini masih cukup tinggi, di beberapa marketplace dibanderol mulai dari Rp4,3 juta hingga Rp4,65 juta sudah termasuk dengan lensa bawaan.
2. Nikon FE2
Dirilis pertama kali tahun 1983, Nikon FE2 hadir dengan kombinasi warna hitam dan krom. Dengan kecepatan rana mencapai 1/4000 detik dan kecepatan sinkronisasi flash pada 1/250 detik.
Jangkauan ISO Nikon FE2 ini mulai dari 12 hingga 4000. Nikon FE2 bisa menggunakan beberapa lensa bertipe AI/AIS/AF dan AFS.
Memiliki bobot lebih ringan 40gr dibanding Canon AE1 membuat kamera analog ini sangat cocok kamu bawa hunting foto tanpa tenpa merasa berat.
Nikon FE2 ini bisa kamu dapatkan dalam kondisi bekas saja. Bisa kamu beli di beberapa marketplace dengan rentang harga Rp1,7 juta (body only) sampai Rp2,4 juta (sudah termasuk lensa).
3. Olympus OM-1
Kamera Analog terbaik selanjutnya ada OM-1, salah satu produk andalan dari Olympus pada jamannya.
Olympus OM-1 hadir dengan desai bodi yang ramping, ringan, dan ringkas. Dengan bobot hanya 510 gram berdimensi 136 x 83 x 50 mm menjadikannya kamera SLR 35mm terkecil dan teringan di dunia!
Dengan ISO 25 hingga 1600 dan juga shutter speed hingga 1/1000 detik membuat kamera ini mampu menhasilkan gambar lebih detail dan jelas. Bisa kamu beli dalam kondisi bekas saja dengan harga mulai dari Rp1,8 juta sampai Rp2,5 juta.
4. Pentax K1000
Selanjutnya ada Pentax K1000 buatan Jepang. Pertama kali dirilis pada tahun 1976, dengan desain bodi yang kokoh dan durabilitas yang luar biasa tangguh.
Pentax K1000 sudah dibekali dengan ISO/ASA 20-3200 dan shutter speed hingga 1/1000 detik dan sinkronisasi flash 1/60 detik. Dibandigkan dengan 3 kamera sebelumnya, Pentax K1000 memiliki bobot yang lebih berat yakni 628 gram.
Tertarik dengan kamera ini? kamu bisa membeli kamera ini dengan harga Rp1,95 juta hingga Rp2,45 juta.
5. Minolta SR-T 101
Selanjutnya ada Minolta SR-T 101 yang merupakan salah satu pionir kamera SLR 35mm. Pertama kali dirilis pada tahun 1966 oleh Minolta Camera Co.
Minolta SR-T 101 memiliki jangkauan ASA/ISO mulai dari 6-6400 dengan shutter speed dan sinkronisasi flash setara dengan kamera lain, yakni 1/1000 detik dan 1/60 detik.
Kamera ini sudah tidak diproduksi lagi, tapi kamu teteap bisa membelinya dalam kondisi bekas dibeberapa marketplace dengan harga mulai dari Rp1,85 juta hingga Rp2,4 juta (termasuk lensa).
6. Ricoh KR-5
Urutan ke 6 ada Ricoh KR-5 yang diluncurkan pertama kali pada tahun 1978. Dibekali Lensa standar dengan bukaan maksimum f/2.2 dan panjang fokal 55mm.
Kamera analog ini memiliki kecepatan rana 1/8 detik hingga 1/500 detik dengan sinkronisasi flash dari 1/8 detik sampai 1/60 detik. Ricoh KR-5 menggunakan dua baterai oksida perak 1.5V.
Bisa kamu dapatkan dengan harga rata-rata 1,8 jutaan saja sudah termasuk lensa. Tapi jika kamu beruntung kamu bisa mendapatkan harga dibawah 1 juta.
7. Rollei 35
Kamera manual terakhir adalah Rollei 35. Hadir dengan desain bodi yang sangat berbeda dengan 6 kamera sebelumnya.
Pertama kali diperkenalkan pada tahun 1966. Rollei 35 adalah kamera 35mm terkecil setelah Olympus OM-1.
Memiliki jangkauan ASA/ISO 25-1600, diafragma f/3.5 hingga f/22, dan shutter speed 1/2 detik sampai 1/500 detik. Hadir dengan balutan warna hitam dan krom dan bobotnya yang sangat ringan yakni hanya 370 gram.
Meskipun kecil dan ringan, kamera buatan Rollei ini punya harga yang gak main-main. Kamera ini dibanderol seharga Rp3,5 juta. Bahkan, untuk seri classic gold dijual dengan harga mencapai Rp50 juta!