Makna Maulid Nabi yang Diperingati Hari Rabu 20 Oktober 2021

Posted on

Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati sebentar lagi. Tahun ini, Maulid Nabi Muhammad SAW jatuh pada hari Rabu, 20 Oktober 2021. Temukan makna dan hikmah di balik peringatan Maulid Nabi setiap 12 Rabiul Awal.

Makna dan Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW
Makna dan Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW. | via teknologi24.com

Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriah diperingati oleh mayoritas penduduk muslim dunia, termasuk Indonesia.

Sekalipun Maulid tidak dilakukan pada masa kenabian, hari ini peringatan ini merupakan perayaan akbar yang dirayakan oleh banyak orang di seluruh dunia.

Memperingati Maulid Nabi (Tinjauan Sejarah dan Tradisi di Indonesia) oleh Moch Yunus, tercatat bahwa perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang dalam masyarakat Islam beberapa waktu setelah Nabi Muhammad wafat.

Zikir bagi umat Islam merupakan penghormatan dan pengingat kebesaran dan keteladanan Nabi Muhammad SAW dengan berbagai bentuk kegiatan budaya, ritual dan keagamaan.

Meski begitu, masih ada kontroversi mengenai peringatan di antara beberapa ulama yang menganggapnya sebagai Bid’ah atau bukan sebagai Bid’ah.

Sapuan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW juga menjadi penyemangat untuk menyatukan semangat dan semangat Islam.

Dikutip dari situs online NU, perayaan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di negara Arab, menurut Catatan Ahmad Tsauri dalam Sejarah Maulid Nabi (2015), perayaan Maulid Nabi sudah dilakukan. oleh umat Islam sejak tahun kedua Hijriah.

Saat itu, seseorang bernama Khaizuran (170 H/786 M), yang merupakan ibunda dari Amirul Mukminin Musa al-Hadi dan al-Rasyid, datang ke Madinah dan memerintahkan penduduk untuk melihat kelahiran Nabi Muhammad di Masjid Nabawi.

Dari Madinah, Khaizuran pun berkunjung ke Mekkah dan melakukan perintah yang sama kepada penduduk Mekkah untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Jika di sebuah masjid di Madinah, Khaizuran memerintahkan penduduk Mekah untuk merayakan Maulid di rumah mereka. Khaizuran merupakan tokoh berpengaruh pada masa pemerintahan tiga khalifah dinasti Abbasiyah, yaitu:

  • pada masa khalifah al-Mahdi bin Mansur al-Abbas (suami), dan
  • pada masa khalifah al-Hadi dan khalifah al-Rasyid (putra).

Karena pengaruhnya yang besar inilah, Khaizuran mampu memobilisasi umat Islam di Arabia. Hal ini dilakukan agar keteladanan, ajaran, dan tuntunan mulia Nabi Muhammad SAW dapat terus menginspirasi warga Arab dan umat Islam pada umumnya.

Hikmah Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Selain itu, hikmah memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dapat dihayati oleh umat Islam yang agresif dengan memperkuat kecintaan masyarakat kepada Nabinya.

Seorang jenderal dan pejuang Muslim Kurdi dari Tikrit (wilayah utara Irak modern) yang dikenal sebagai Salahuddin Ayyubi (1174 M – 4 Maret-1193 M) mengimbau umat Islam di seluruh dunia untuk merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad pada tanggal 12 Rabiul Awal. untuk merayakan, yang melewati setiap tahun tanpa peringatan, sekarang dirayakan secara massal.

Salahuddin ingin perayaan maulid Nabi menjadi tradisi bagi umat Islam di seluruh dunia, dengan tujuan untuk meningkatkan semangat juang, bukan sekadar perayaan maulid biasa.

Namun, gagasan Salahuddin untuk memperingati Maulid Nabi (35-41) ditolak oleh para ulama, karena peringatan seperti itu tidak pernah ada sejak zaman Nabi. Toh, menurut doktrin agama, hanya ada dua hari libur resmi, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.

Namun, Salahuddin menegaskan bahwa perayaan maulid Nabi hanyalah kegiatan yang meramaikan syiar agama, bukan perayaan ritual, sehingga tidak bisa dikategorikan sebagai bid’ah yang dilarang. Ketika Salahuddin meminta persetujuan Khalifah An-Nashir di Bagdad, ternyata Khalifah setuju.

Selama ibadah haji di bulan Zulhijjah 579 Hijriyah (1183 n. Di kampung halaman mereka langsung menyebarluaskan informasi kepada masyarakat Islam, dimana-mana bahwa dari tahun 580 Hijriah (1184 M) tanggal 12 Rabiul Awal diperingati sebagai Maulid Nabi dengan berbagai kegiatan yang membangkitkan semangat umat Islam.

Cara Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Dengan mengacu pada pernyataan al-Hafidh Ibn Hajar al-‘Asqalani, peringatan maulid Nabi dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:

  1. Baca Alquran
  2. Beri makan orang
  3. Bersedekah
  4. Bersholawat Kepada Nabi Muhammad SAW

Hal ini sangat penting bagi masyarakat yang merayakan Maulid Nabi, khususnya di Indonesia. Sebaliknya, dengan memperingati Maulid Nabi, kita bisa memetik nilai-nilai positif dari sifat-sifat terpuji Nabi Muhammad.

Artikel Lainnya Terkait Maulid Nabi 1443H / 2021 M: